Sejarah dan Asal Usul Gedung Balaikota Bogor - Sejarah BOGOR

Post Top Ad

Sejarah Balaikota Bogor - Dibentuknya Gemeente (Kotapraja) Buitenzorg terjadi pada tahun 1905, yatu dua tahun setelah gementee Batavia terbentuk. Setelah 1921, Buitenzorg menjadi pemerintahan otonom yang disebut Stadsgemeente yang membawahi Cianjur dan Sukabumi.


Dalam pemerintahan kolonial Hindia-Belanda, gelar Residen dberikan kepada sejumlah pejabat tinggi daerah yang memiliki status diplomatik dengan pangkat rendah dalam wilayah jajahan. Para pejabat itu bertugas dengan dibantu para Asisten Residen atau pamong praja (pegawai negeri).

Adapun gedung balaikota Bogor yang sekarang, dulunya pernah digunakan menjadi rumah dinas dan kantor pemerintahan untuk karesidenan Bogor, sedangkan untuk tugas-tugas pemerintahan yang meliputi bidang administrasi, jasa, dll dilakukan di Gedung Karesidenan yang letaknya tidak jauh dari Kantor Residen.

Setelah menjadi Staadsgemeente itulah, Buitenzorg memiliki walikotanya sendiri disamping residen. Pada tahun 1921, walikota atau Burgermeester Buitenzorg terpilih saat itu adalah A. Bagchus yang menjabat sampai 1927.

Para Pejabat Resden Buitenzorg tahun 1922 - 1930


Pengaturan roda pemerintahan kota dilakukan di gedung residen. Keberadaan gedung residen ini sudah ada sejak 1866 atau setelah terbentuknya residen Batavia yang saat itu masih membawahi Buitenzorg dan Karawang.

Jika melihat peta Den Haan bertahun 1800an, bangunan residen atau gedung balaikota sudah lebih dulu ada sebelum gedung Societeit. Apalagi ada anggapan sebagian kalangan yang menyebut bahwa sejarah gedung balaikota Bogor dulunya adalah gedung Societeit.


Padahal, gedung Societeit yang berdiri sejak 1872 ini lebih difungsikan sebagai tempat komunitas atau perkumpulan para mantan pejabat tinggi Belanda yang saat itu tengah menggandrungi olah raga berkuda. Dan karena alasan itu pula, di wilayah Tanah Sareal kemudian dibangun sebuah lapangan pacuan kuda demi memfasilitasi hobi para mantan pejabat dan pejabat tinggi Hindia Belanda itu.

Gedung Societeit


Setelah kembalinya kedaulatan RI, gedung Societet digunakan sebagai gedung serbaguna atau gedung nasional. Baru pada tahun 1964, bangunan ini diratakan dengan tanah atas perintah Bung Karno yang ingin mendirikan gedung nasional yang baru, lengkap dengan gedung Dewan Pengawas Keuangan di atas lahannya. Tapi sepertinya, hal itu tidak sempat terlaksana karena adanya peristiwa G30S.

Sedangkan gedung Balaikota Bogor sempat digunakan menjadi Markas Komando Resimen 061/Surya Kencana sebelum kembali difungsikan sebagai Kantor Pemerintahan Kota Bogor hingga saat ini.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad