Enam restoran bertema tempo doeloe di Bandung - Sejarah BOGOR

Post Top Ad

Enam restoran bertema tempo doeloe di Bandung

Share This
Di zaman serba digital seperti sekarang, masih banyak Restoran di Bandung yang bertema tempo doeloe, termasuk juga menggunakan bangunan-bangunan lama yang memiliki sejarahnya tersendiri. Di era 1920-an, Bandung memang pernah menjadi ibukota Hindia-Belanda yang menjadikan kota ini lebih cepat berkembang dari kota lain di Jawa Barat.


Banyak hal di Bandung yang selalu menarik untuk dikunjungi. Selain wisata alam dan belanja produk fesyen, kota yang terkenal dengan julukan Paris van Java ini punya beragam kuliner yang wajib dinikmati.  Berikut Tujuh restoran bertema tempo doeloe di Bandung

1. Resto & Cafe Concordia

Di masa lalu, gedung yang didirikan pada 1879 ini hanya boleh dimasuki oleh kalangan elite Belanda dan bangsawan pribumi saja. Bangunan ini juga pada tahun 1955 pernah digunakan untuk Konferensi Asia Afrika dengan nama yang sudah dirubah, Gedung Merdeka. Setelah berganti nama beberapa kali, gedung ini kemudian menjadi Balai Pertemuan Bumi Sangkuriang. Di Concordia Resto, ada beragam makanan yang disajikan mulai dari khas tradisional hingga mancanegara. Pemandangan alam pegunungannya pun sangat memanjakan mata, apalagi sambil menikmati lelehan coklat, es krim vanilla, potongan pastry dan saus lemon. Tempat ini juga cocok menjadi tempat tujuan berlibur sekeluarga, karena selain restoran ada juga tempat olahraga, kolam renang, tempat bermain untuk anak-anak dan taman yang menyatu dengan alam.

2. Warung Kopi Purnama

Bisa dibilang, Warung Kopi Purnama adalah salah satu kedai kopi tertua di Bandung yang sudah ada sejak tahun 1930. Waktu pertama kali dibuka, kedai kopi ini bernama Chang Chong Se yang artinya Selamat Mencoba. Pemiliknya adlah keturunan Tionghoa yang merantau dari Medan ke Bandung. Dari segi interior dan menu, restoran ini memiliki sentuhan peranakan sehingga memberikan ciri khas tersendiri, apalagi lokasinya berada di tengah kawasan Kampung Arab pada masa pemerintahan Hindia Belanda dulu. Kedai ini terkenal dengan menu sarapan, seperti roti selai sarikaya, roti dadar, lontong cap go meh dan aneka kopi dari Kopi Aroma yang legendaris di Bandung. Tersedia juga makanan berat lain seperti mi tek tek, nasi rawon, gado-gado, dan menu lainnya yang tidak kalah lezat. Roti selai srikaya yang sangat populer membuat kedai ini juga menyediakan selai sarikaya untuk dibawa pulang.

3. Sumber Hidangan

Suasana di dalam restoran Sumber Hidangan dapat membawa kamu merasa seperti kembali ke era kolonial. Selain arsitektur bangunannya yang klasik dengan ciri khas tempo doeloe, menunya pun masih menggunakan bahasa Belanda. Secara keseluruhan tidak banyak yang berubah sejak restoran ini berdiri tahun 1929, kecuali namanya yang pda waktu itu masih Het Snoephuis.
Menu andalannya adalah aneka roti, kue, aneka nasi goreng dan Wiener Schnitzel. Untuk minumannya di sini tersedia es krim soda yang cukup memanjakan lidah dengan campuran soda, susu, dan es krim yang lezat.

4. Rasa Bakery & Cafe

Pada tahun 1936, berdiri sebuah pabrik bernama C.H Hazes yang memproduksi permen dan gula-gula yang kemudian berekspansi menjadi pabrik roti. Sejak dulu, roti di pabrik ini sangat popular dan roti favorit Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Bangunannya berlantai dua dengan arsitektur khas Belanda yang dinamai Hazes Shop & Cafe. Pada tahun 1960 berganti nama menjadi PT.Rasa, selanjutnya toko roti ini lebih dikenal sebagai Rasa Bakery & Cafe. Produk unggulannya yang lain adalah aneke homemade ice cream.

5. Bandoengsche Melk Centrale (BMC)

Gedung BMC atau Bandoengsche Melk Centrale sudah berdiri sejak 1928. Namun bangunan ini tidak berubah sama sekali sampai sekarang. Di tempo dulu, susu dari usaha pemerahan disalurkan ke BMC untuk dipasteurisasi dan disterilkan sebelum didistribusikan untuk pelanggan. Masih membawa tradisi lamanya, BMC masih mempertahankan pamor sebagai salah satu produsen susu terbaik dengan menu andalannya milkshake, yogurt cocktail, es krim, susu kambing, dsb. Selain susu, ada juga makanan khas Eropa seperti Zuppa-Zuppa dan lasagna, bahkan kini pun ada menu khas Indonesia seperti nasi pepes, sop buntut, hingga klappertaart.

6. Braga Permai Resto

Sejarah kuliner kota Bandung tidak lepas dari Braga Permai yang menjadi saksi masa pendudukan kolonial. Restoran ini dulu menjadi tempat bersantap favorit anggota kerajaan dan Gubernur Jenderal Hindia Belanda saat itu. Bangunannya sendiri sudah berdiri sejak 1923 dengan nama Maison Beogerijen, dengan sajian khas kuliner Belanda. Kabarnya, restoran ini menjadi satu-satunya restoran di luar Belanda yang mendapatkan izin khusus dari Ratu Belanda untuk menyajikan kue khas kerajaan di saat itu, yaitu Koningin Emma Taart dan WIlhemina Taart yang merupakan makanan khas kerajaan Belanda. Meski telah berganti nama menjadi Braga Permai namun restoran in masih mempertahankan kuliner dengan rasa yang sama sejak dulu. Coba saja, Speculaas Almond, Ananas Geap, atau Booterstaf yang cocok dinikmati dengan secangkir kopi atau teh.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad