Gedung
Het Gebouw van Planologie van het Ministerie van Bosbouw
(kini Badan Planologi Kehutanan Bogor) dibangun bersamaan waktunya dengan gedung
Het voormalige gebouw van het hoofdkantoor van het boswezen te Buitenzorg
(kini Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam / PHKA) yaitu tahun 1912. Kedua bangunan ini terletak saling berseberangan di Jalan Raya atau Groteweg yang sekarang bernama Jln. Ir.H.Djuanda.
Pendirian Hoofdkantoor van Het Boswezen oleh Pemerintahan Kolonial Belanda waktu itu ditujukan untuk menangangi berbagai macam permasalahan yang menyangkut kehutanan yang ada di Bogor dan sekitarnya.
Setelah kembalinya kedaulatan pemerintah Republik, gedung ini digunakan sebagai kantor pusat perlindungan hutan dan konservasi alam setelah sebelumnya sempat berganti-ganti nama dari nama Belanda ke nama Indonesia. Hingga kini, nama awal gedung ini masih terpampang jelas di atas gerbang utamanya.
Gedung PHKA berada di bawah wewenang Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Kementerian Kehutanan Republik Indonesia, dan bertugas untuk merumuskan serta melaksanakan kebijakan-kebijakan dan standarisasi teknis bidang perlindungan hutan dan konservasi alam.
Jika dilihat sepintas, gedung PHKA memiliki kemiripan struktur bangunan dengan gedung Badan Planologi Kehutanan Bogor. Bentuk bangunanna memanjang persegi dengan areal kosong di bagian tengahnya yang digunakan untuk taman, sebuah ciri khas gedung-gedung pemerintahan di Eropa pada tempo dulu.
Gedung Planologi Kehutanan yang lokasinya berseberangan dengan kantor PHKA, memiiki fungsi yang sama dengan tujuan dibangunnya gedung ini yaitu planologi kehutanan, yang tugasnya sebagai pelaksana dalam pengelolaan dan perencanaan pembangunan kehutanann yang dilakukan oleh instansi - instansi yang berada di bawah Departemen Kehutanan.
Pada masa pemerintahan kolonial Hindia-Belanda, pembangunan kedua gedung ini ditujukan untuk mendukung pengembangan dan pengelolaan Land Plantentuin atau Kebun Raya, yang dalam arti luas untuk mendukung kegiatan usaha pertanian dan alih fungsi hutan untuk tanaman industri, terutama kopi dan kakao yang cukup popular pada masanya.
| Planologie van het Ministerie van Bosbouw - Badan Planologi Kehutanan Bogor |
Pendirian Hoofdkantoor van Het Boswezen oleh Pemerintahan Kolonial Belanda waktu itu ditujukan untuk menangangi berbagai macam permasalahan yang menyangkut kehutanan yang ada di Bogor dan sekitarnya.
Setelah kembalinya kedaulatan pemerintah Republik, gedung ini digunakan sebagai kantor pusat perlindungan hutan dan konservasi alam setelah sebelumnya sempat berganti-ganti nama dari nama Belanda ke nama Indonesia. Hingga kini, nama awal gedung ini masih terpampang jelas di atas gerbang utamanya.
Gedung PHKA berada di bawah wewenang Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Kementerian Kehutanan Republik Indonesia, dan bertugas untuk merumuskan serta melaksanakan kebijakan-kebijakan dan standarisasi teknis bidang perlindungan hutan dan konservasi alam.
Jika dilihat sepintas, gedung PHKA memiliki kemiripan struktur bangunan dengan gedung Badan Planologi Kehutanan Bogor. Bentuk bangunanna memanjang persegi dengan areal kosong di bagian tengahnya yang digunakan untuk taman, sebuah ciri khas gedung-gedung pemerintahan di Eropa pada tempo dulu.
Gedung Planologi Kehutanan yang lokasinya berseberangan dengan kantor PHKA, memiiki fungsi yang sama dengan tujuan dibangunnya gedung ini yaitu planologi kehutanan, yang tugasnya sebagai pelaksana dalam pengelolaan dan perencanaan pembangunan kehutanann yang dilakukan oleh instansi - instansi yang berada di bawah Departemen Kehutanan.
Pada masa pemerintahan kolonial Hindia-Belanda, pembangunan kedua gedung ini ditujukan untuk mendukung pengembangan dan pengelolaan Land Plantentuin atau Kebun Raya, yang dalam arti luas untuk mendukung kegiatan usaha pertanian dan alih fungsi hutan untuk tanaman industri, terutama kopi dan kakao yang cukup popular pada masanya.
| Hoofdkantoor van Het Boswezen |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar