Dari Purana ke Pajajaran, Stadion kebanggaan masyarakat Kota Bogor - Sejarah BOGOR

Post Top Ad

Dari Purana ke Pajajaran, Stadion kebanggaan masyarakat Kota Bogor

Share This
Stadion Pajajaran terletak di kawasan Tanah Sareal, Kota Bogor. Area stadion dikelilingi lapangan luas yang sebagian besar lahannya digunakan untuk sarana berolahraga seperti lapangan luar dan gelanggang olah raga dan pemuda.

Sejak tahun 1900-an, di sini terdapat sebuah arena balap kuda yang cukup dikenal pada masanya. Para pejabat negara Hindia Belanda dan jajarannnya sering berlatih kuda di lapangan ini. Bahkan, Gubernur Jenderal Hindia Belanda pun kerap menyempatkan diri untuk menonton balapan kuda yang diadakan setahun sekali itu.

Konon, lapangan balap kuda ini diprakarsai oleh orang-orang yang bergabung dalam komunitas elite yang sering berkumpul di gedung Societeit te Buitenzorg.
Di masa pendudukan Jepang (1942-1945), lapangan pacuan kuda digunakan sebagai tempat penampungan mobil-mobil rusak.

Sekitar tahun 1967, di bawah kendali walikota Bogor saat itu, Ahmad Syam (1965-1979) bekas lapangan pacuan kuda Tanah Sareal dimanfaatkan kembali menjadi lapangan bola yang diberi nama Stadion Purana. Dalam bahasa Sanskerta, Purana memiliki arti "sejarah jaman dulu" atau "sejarah kuno".
Setelah berubah fungsi menjadi stadion sepak bola, kawasan ini mulai ramai dikunjungi karena sering dipakai untuk ajang kompetisi sepak bola baik lokal maupun nasional. Tidak terhitung berapa kali even kompetisi sepak bola seperti Galatama diselenggarakan di sini. Termasuk saat klub Yanita Utama masih sering berlatih dan bertanding di sini.

Kompetisi sepak bola di Stadion Pajajaran tahun 1980-an



Selain untuk ajang sepak bola, Stadion Purana juga sering digunakan untuk pagelaran musik dan olah raga lainnya seperti atletik.

Menjelang Pekan Olah Raga Daerah (PORDA) Jawa Barat pada tahun 1974, Stadion Purana berganti nama menjadi Stadion Pajajaran. Penggunaan nama ini dipilih karena mencirikan kebanggaan masyarakat Sunda akan keterkaitan historis dengan kerajaan yang dulu pernah berkuasa di tanah Pasundan.

Sejak saat itulah, pembangunan sarana-sarana olah raga lainnya mulai dilakukan hingga kemudian kawasan ini menjadi kebanggaan masyarakat Kota Bogor terutama jika dikelola dengan baik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad