Asal Usul Jembatan MA Salmun - Sejarah BOGOR

Post Top Ad

Asal Usul Jembatan MA Salmun

Share This
Jembatan MA Salmun dulu bernama Jembatan Anyar karena letaknya berada di dekat Pasar Anyar. Di era kolonial Hindia-Belanda, jembatan ini dikenal dengan nama Witte brug , sedangkan orang-orang sekitar menyebutnya Jembatan Tjiwaringin sesuai letaknya berada.



Pembangunan jembatan yang menghubungkan Jln Ciwaringin Pabrik Gas dengan Jln Mayor Oking dan Pasar Anyar ini diperkirakan dilakukan sekitar tahun 1928 s/d 1929. Dilansir dari Batavia Niuwsblad, jembatan ini mulai resmi digunakan di awal tahun 1930.


Pada awalnya, jembatan ini bernama jembatan putih atau witte brug, namun lebih terkenal dengan sebutan jembatan ciwaringin atau jembatan Anyar. Desain jembatan ini pun cukup mewah pada masanya, bersanding dengan Jembatan merah yang sudah lebih dulu ada.


Jembatan MA Salmun tahun 1931 | inset foto Mas Atje Salmun (MA Salmun)


Pagar jembatan yang tinggi berhias tiang-tiang lampu gas menjadikan jembatan ini makin gagah terlihat. Seiring perkembangan waktu, jembatan ini mengalami perubahan mengikuti perkembangan jaman.

Jembatan Anyar mungkin tahun 1965 | Foto Petrus Suryadi (Bogor Heritage)
Kolong Jembatan Anyar / MA Salmun tahun 2014 Foto: Petrus Suryadi (Bogor Heritage)

Namanya pun berganti menjadi Jembatan MA Salmun sesuai nama jalan raya yang melintasinya. Meski begitu, masih banyak yang tetap menyebutnya dengan sebutan Jembatan Ciwaringin atau Jembatan Anyar.

Kawasan Jalan M.A Salmun kini menjadi pusat keramaian, selain menghubungkan jalan merdeka dengan jalan mayor oking dan pasar anyar atau sebaliknya, di kawasan ini juga kerap diramaikan oleh para pedagang buah atau sayuran yang menjajakan dagangannya di pinggir jalan.

Suasana Jl. MA Salmun beberapa tahun lalu yang padat oleh pedagang kaki lima (PKL)




Referensi:
Nugroho Mulyo
Grup FB Bogor Heritage


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad